Tanpa sokongan kuat dengan root reputasi besar yang melatarinya, sudah bukan rahasia lagi kalau film-film dengan naskah orisinal memiliki tantangan yang jauh lebih berat dibandingkan film-film hasil adaptasi untuk beranak pinak menurunkan kisah lanjutan. Itu masih belum ditambah kesulitan yang nantinya dihadapi, berkenaan dengan proses ide kreatif pilihan terbaik mana yang dipilih (sekuel, , prequel ataupun ) agar mampu spin-off memperpanjang napas mereka di peta layar lebar, syukur-syukur jika nantinya sukses melahirkan film tersendiri yang franchise komersil.
Hal itu pula yang menjadi misi yang harus ditanggung oleh Sean Anders dalam enahkodai ini. Film ini Horrible Bosses 2 tak pelak lagi merupakan kisah kelanjutan dari , film drama komedi Horrible Bosses tentang tiga sahabat yang bermasalah dengan bos-bos mereka, yang pertama kali dirilis pada tahun 2011.
Film bergenre yang black comedy kisahnya diangkat berdasarkan pengalaman Michael Markovitz dan kala itu dibidani oleh Seth Gordon tersebut di luar perkiraan siapapun mampu mencuri perhatian dan melebihi ekspektasi banyak orang. Diamini banyak orang sajiannya sangat menghibur dan lekat dengan kenyataan yang dihadapi banyak orang di dunia nyata, Horrible Bosses terbukti mampu menahbiskan diri sebagai film kuda hitam musim panas tiga tahun yang lalu. Film ini tidak hanya mampu mengumpulkan pundi-pundi dolar hingga berkali-kali lipat dari bujet produksinya yang ada di kisaran $35 juta, kritik positif juga diberikan kalangan kritikus pada film yang mengeksplorasi joke-joke racist, homophobic, dan misogynistic sebagai daya tarik utamanya.
Melihat raihan yang menggembirakan itulah, pihak kreator lantas memberi lampu hijau untuk kemunculan film keduanya. Layaknya sekuel, jajaran pemain utamanya sebagian besar masih dipertahankan ditambah suntikan jajaran pemain baru yang namanya tidak kalah mentereng untuk mensubsitusi beberapa nama lama di film pertama yang sudah tidak ikut ambil bagian lagi.
Melanjutkan apa yang sudah tertuang di film sebelumnya, dikisahkan Nick (Bateman), Dale (Day), dan Kurt (Sudeikis) sepakat untuk meluncurkan bisnis mereka sendiri. Sayangnya, mereka harus menghadapi tantangan yang sama sekali tidak mudah, ketika investor bapak-anak Rex (dimainkan masing-masing olehWaltz dan Pine) sepertinya siap menjegal usaha baru yang tengah dirintis oleh tiga sahabat itu. Di tengah keterbatasan opsi yang bias ditemukan untuk memecahkan masalah tersebut, sekali lagi trio itu malah
menempuh jalur kelam sebagai jalan keluarnya, dengan menyusun rencana penculikan sang anak dan meminta tebusan yang nantinya akan digunakan untuk melanjutkan bisnis mereka.
Meski mengetengahkan lingkup yang berskala 'lebih besar' dari film pertamanya, Horrible Bosses 2 rasanya masih akan setia dengan usungan formula sukses mereka, dengan menitik beratkan daya tarik utamanya pada tingkah polah kocak para tokoh utamanya serta humor-humor dewasa menjurus vulgar. Tinggal, yang menarik ditunggu, apakah film hasil besutan Sean Anders ini mampu melanjutkan awal yang sudah mulai dibukukan Seth Gordon, yang posisinya kini ia tempati, guna bersaing dengan film-film unggulan yang dirilis berdekatan dengan film ini ataukah tidak,untuk dapat mengulang kesuksesannya. [Loe2Tea]